Bagi ibu bekerja, menyimpan dan menghangatkan Air Susu Ibu (ASI) dengan cara yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik meskipun sang ibu tidak selalu berada di dekatnya.
ASI perah yang disimpan dengan benar dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan membuat proses menyusui lebih fleksibel. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penyimpanan dan pemanasan ASI yang benar untuk menjaga kualitas dan keamanannya.
1. Memerah ASI dengan Benar
Sebelum mulai menyimpan ASI, langkah pertama adalah memerah ASI dengan benar. Ibu bisa memilih antara memerah secara manual atau menggunakan pompa ASI (breast pump). Berikut beberapa tips untuk memerah ASI dengan nyaman dan efisien:• Cuci Tangan dan Sterilkan Peralatan: Sebelum memerah, pastikan tangan sudah bersih, dan sterilkan pompa serta wadah penyimpanan untuk mencegah kontaminasi bakteri.
• Cari Tempat yang Nyaman: Pilih lingkungan yang tenang dan nyaman untuk memerah, karena suasana yang tenang dapat meningkatkan produksi ASI.
• Pompa Secara Rutin: Memerah ASI pada jam yang sama setiap hari, terutama jika berada di tempat kerja, dapat membantu menjaga produksi ASI tetap stabil.
2. Pilih Wadah Penyimpanan ASI yang Aman
Pemilihan wadah yang tepat penting untuk menjaga kualitas ASI selama disimpan. Beberapa pilihan wadah yang aman meliputi:• Kantong ASI: Kantong khusus ASI yang steril dan kedap udara adalah pilihan yang praktis untuk penyimpanan jangka pendek maupun panjang. Kantong ASI juga hemat ruang dan mudah dibawa-bawa.
• Botol ASI Bebas BPA: Jika lebih suka menggunakan botol, pilih botol berbahan kaca atau plastik bebas BPA (bisphenol A) yang aman bagi kesehatan bayi.
Pastikan untuk memberi label pada setiap wadah ASI dengan tanggal dan waktu pemerahan agar memudahkan Anda mengetahui masa penyimpanannya.
3. Panduan Menyimpan ASI di Suhu yang Tepat
ASI perah harus disimpan dalam suhu tertentu agar tetap segar dan aman dikonsumsi oleh bayi. Berikut adalah panduan waktu penyimpanan ASI sesuai dengan suhu penyimpanan:• Suhu Ruangan (25°C): ASI dapat bertahan hingga 4 jam di suhu ruangan.
• Pendingin Portable/Isothermal Bag: Jika menggunakan tas pendingin dengan es batu atau gel beku, ASI dapat bertahan sekitar 24 jam.
• Kulkas (0–4°C): ASI dapat disimpan di kulkas selama 4 hingga 5 hari. Simpan ASI di bagian paling dalam kulkas, bukan di pintu, karena suhu di pintu cenderung kurang stabil.
• Freezer (≤-18°C): ASI dapat disimpan di freezer selama 3 hingga 6 bulan. Pastikan untuk tidak menyimpan ASI di freezer yang sering dibuka tutup agar suhunya tetap stabil.
Jika memungkinkan, gunakan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas nutrisi bagi bayi.
4. Cara Mencairkan ASI yang Beku dengan Benar
ASI beku perlu dicairkan dengan cara yang benar untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Berikut langkah-langkah mencairkan ASI yang aman:• Di Kulkas: Cara terbaik adalah memindahkan ASI dari freezer ke kulkas dan biarkan mencair perlahan semalaman. Proses ini lebih lambat tetapi paling aman untuk menjaga kualitas ASI.
• Air Hangat: Jika perlu mencairkan ASI lebih cepat, letakkan wadah ASI beku di dalam mangkuk berisi air hangat. Hindari menggunakan air panas atau mendidih, karena dapat merusak protein penting dalam ASI.
Setelah dicairkan, ASI yang disimpan di kulkas harus digunakan dalam waktu 24 jam. Jangan bekukan kembali ASI yang sudah dicairkan, karena bisa menurunkan kualitas dan keamanannya.
5. Menghangatkan ASI dengan Cara yang Tepat
Sebelum diberikan kepada bayi, ASI sebaiknya dihangatkan agar suhunya mendekati suhu tubuh. Namun, proses pemanasan juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kandungan nutrisi ASI. Berikut cara menghangatkan ASI dengan benar:• Hindari Microwave: Hindari menghangatkan ASI dengan microwave karena bisa menyebabkan pemanasan yang tidak merata dan menghancurkan kandungan nutrisi ASI.
• Gunakan Penghangat Botol: Penghangat botol atau bottle warmer adalah alat yang aman dan praktis untuk menghangatkan ASI. Alat ini menjaga suhu tetap terkendali tanpa membuat ASI terlalu panas.
• Metode Air Hangat: Letakkan botol atau kantong ASI dalam mangkuk atau wadah berisi air hangat selama beberapa menit hingga ASI mencapai suhu tubuh (sekitar 37°C). Kocok botol secara perlahan untuk meratakan suhu.
Setelah dipanaskan, cek suhu ASI dengan meneteskan sedikit ke pergelangan tangan. Jika terasa hangat, ASI siap diberikan kepada bayi. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dipanaskan, karena bakteri dari mulut bayi bisa mencemari ASI yang tersisa.
6. Tips Menjaga Kebersihan Saat Memerah dan Menyimpan ASI
Menjaga kebersihan adalah kunci utama agar ASI tetap aman bagi bayi. Berikut beberapa tips kebersihan yang bisa diikuti:• Cuci Tangan dengan Sabun: Selalu cuci tangan sebelum memerah dan mengolah ASI. Kebiasaan ini dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri pada ASI.
• Sterilkan Peralatan Secara Berkala: Sterilkan pompa ASI, botol, dan alat penyimpanan dengan air mendidih atau alat sterilisasi khusus sebelum dan setelah digunakan, terutama jika ASI akan disimpan dalam waktu yang lama.
• Bersihkan Permukaan: Pastikan tempat untuk memerah ASI dalam kondisi bersih, dan hindari menyentuh bagian dalam botol atau kantong ASI yang akan menyimpan ASI perah.